DPW AWMORI Tegaskan Kapolri Harus Copot Kapolres dan Kapolda Papua Barat Daya

Sorong, Papua Barat Daya — Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Wartawan dan Media Online Republik Indonesia (DPW AWMORI) Papua Barat Daya, yang dipimpin oleh Ferry Onim, dengan tegas mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolres Kota Sorong dan Kapolda Papua Barat Daya. Desakan ini datang setelah maraknya praktik perjudian togel yang berjalan secara terbuka dan tidak tersentuh hukum di wilayah hukum Polda Papua Barat Daya.

Menurut Ferry Onim, praktik perjudian togel yang dibiarkan berkembang pesat di Kota Sorong dan sekitarnya merupakan bentuk kegagalan institusi kepolisian dalam menegakkan hukum secara tegas. Ditambah dengan dugaan keterlibatan oknum di Polda Papua Barat Daya dalam melindungi pelaku perjudian, hal ini menambah ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.

“Keberadaan praktik perjudian ilegal yang dibiarkan berkembang luas tanpa tindakan yang jelas menunjukkan bahwa Kapolres dan Kapolda telah gagal menjalankan tugasnya. Kami meminta Kapolri untuk bertindak tegas, mencopot mereka, dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kepolisian di Papua Barat Daya,” tegas Ferry Onim.

Ferry Onim menambahkan bahwa tindakan tegas terhadap perjudian ilegal merupakan langkah pertama untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum. Ia juga menyoroti adanya indikasi praktik ekonomi gelap, di mana pelaku perjudian togel diduga memberikan “setoran” kepada pihak kepolisian, yang memperburuk situasi sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

“Ini bukan hanya soal ketidakadilan hukum terhadap masyarakat kecil, tapi juga soal penegakan hukum yang tidak konsisten. Ketika kepentingan pribadi dan ekonomi oknum-oknum tertentu diutamakan, maka keadilan akan terus terabaikan,” lanjutnya.

Selain itu, DPW AWMORI mengingatkan bahwa hukum harus berlaku adil tanpa pandang bulu. Masyarakat, terutama orang asli Papua, harus merasakan perlindungan hukum yang sejajar dengan warga negara lainnya. Oleh karena itu, DPW AWMORI mengimbau kepada seluruh pihak, termasuk tokoh masyarakat dan generasi muda, untuk bersama-sama menjaga keadilan dan mengkritisi segala bentuk ketidakadilan yang terjadi.

“Kami mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan memperjuangkan hak-hak kami. Jangan sampai ketidakadilan terus berlanjut hanya karena kepentingan-kepentingan tertentu yang merugikan orang asli Papua,” tutup Ferry Onim.


Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *