Panen Raya Selada Hidroponik Lapas Wahai: Bukti Kemandirian Warga Binaan

Panen Raya Selada Hidroponik Lapas Wahai: Bukti Kemandirian Warga Binaan

Alphabay News-Wahai//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai memanen 10 kilogram selada dari kebun sistem hidroponik bertingkat, vertikultur, sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian Warga Binaan, Senin (21/7). Panen dilakukan petugas bersama Warga Binaan sebagai upaya mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan keterampilan bercocok tanam di dalam Lapas.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Lapas Wahai dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus menjadi bagian dari proses pembinaan yang produktif bagi Warga Binaan.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku, Ricky Dwi Biantoro, mendorong kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) agar aktif berperan dalam sektor pertanian.

“Saya mengajak seluruh jajaran Pemasyarakatan di Maluku untuk terus semangat berkontribusi dalam ketahanan pangan. Program pembinaan kemandirian, khususnya di bidang pertanian, menjadi bentuk nyata kontribusi kita terhadap bangsa,” tegas Ricky.

Selaras dengan arahan tersebut, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan komitmen untuk menjaga kesinambungan program.

“Kami tidak hanya berfokus pada hasil panen, tetapi juga memastikan bahwa seluruh proses pembinaan berjalan konsisten dan memberi manfaat jangka panjang, baik bagi Warga Binaan maupun masyarakat sekitar,” ujarnya.

Ia menambahkan, sistem vertikultur yang dikembangkan merupakan inovasi pertanian Lapas Wahai dengan memanfaatkan lahan sempit berukuran 3×6 m2. Inovasi ini dapat diadopsi dan dikembangkan oleh masyarakat sekitar.

Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, juga menyampaikan rasa bangganya atas capaian para Warga Binaan. “Ini bukan hanya hasil pertanian, tetapi bukti dedikasi dan semangat Warga Binaan untuk berubah dan menjadi produktif,” jelas Merpaty.

Ia menambahkan, meskipun Lapas Wahai terbilang kecil dibandingkan UPT lain, ingin terus menjadi contoh keberhasilan pembinaan yang berdampak. “Kami ingin menunjukkan bahwa meski kecil, kami bisa memberi kontribusi besar. Semangat inilah yang menjadi ruh dari Pemasyarakatan di Lapas Wahai,” pungkasnya.

Melalui program seperti ini, Lapas Wahai tidak hanya menghasilkan panen, tetapi juga menanamkan harapan dan semangat perubahan bagi setiap Warga Binaan.